Minggu, 07 Juni 2015

JIKA KAMU MINTA, MINTALAH KEPADA ALLAH – YANG MAHA KAYA DAN MAHA PEMBERI



Pada tanggal 11 Februari 2015, pengasuh MADRASAH DINIYAH MUTIARA ISLAM, Semarang, selaku kepala TPQ Al Maghfiroh mengajukan permohonan bantuan kepada Gubernur Jawa Tengah. Isi permohonan itu berbagai sarana prasarana pembelajaran mengaji, di antaranya 20 eksemplar Al Qur’an dan 50 buku metode belajar membaca Al Qur’an “Iqro’”. Pengasuh harus melalui berbagai pintu untuk mendapatkan tanda tangan, mulai dari Ketua RT, Ketua RW, Kepala Kelurahan Kaligawe, Ketua LPMK Kaligawe, dan Camat Gayamsari, Semarang. Sampai di Kantor Kecamatan, seorang petugas berkata bahwa proposal ini harus ada yang “membawa” sampai ke Gubernur. O, pintu apa lagi? Maksudnya siapa? Entah itu anggota DPRD atau partisan (orang-orang partai), orang yang “dekat” atau apalah namanya. Kata pegawai tersebut, kalau tidak begitu, proposal ini tidak pernah sampai kepada Gubernur.

Pengasuh memang tidak banyak tahu tentang birokrasi tersebut. Pengasuh hanya menitipkan proposal tersebut kepada seorang guru yang juga mengajukan proposal untuk pembangunan  TPQ kepada gubernur. Setelah itu pengasuh itu bertawakal kepada Allah. Dia telah berusaha / berikhitiar. Entah kapan porposal itu sampai kepada Gubernur. Entah kapan Gubernur akan memberikan bantuan untuk madrasah ini, tidak masalah baginya. Atau mungkin proposal itu sama sekali tidak pernah sampai atau sampai tetapi ditolak permohonannya, juga tidak masalah baginya. 

Namun keyakinan bahwa semua kebaikan itu pasti ada jalan, sangat kuat pada pengasuh madrasah. Pengasuh memohon pertolongan kepada Allah, sebagaimana pesan Sang Kyai: kalau kamu minta, mintalah kepada Allah, Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi. Allah malu kalau seorang hamba yang ikhlas dan berbuat ihsan telah menengadahkan tangan memohon kepada-Nya, lalu hamba itu hanya mendapati tangan kosong tanpa diberi apapun.


Alhmadulillah, pada bulan Mei – Juni 2015, pengasuh mendapatkan bantuan yang tidak terduga-duga. Bantuan itu dari beberapa muslimin yang ikhlas mensedekahkan sebagian hartanya, mereka ini baik dari Makassar-Sulawesi, Pulau Bangka, dan Jawa. Saat ini madrasah telah mendapatkan 45 eksemplar Al Qur’an baru (250% dari proposal yang diajukan kepada Gubenur), satu kitab Syarah Hadits Arba’in, penjelasan 40 Hadits Inti Ajaran Islam karya Imam An-Nawani, satu kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan, Mutiara Hadits Shahih Bukhari dan Muslim yang ditulis Muhammad Fuad Abdul Baqi. Bagi santri yang masih belajar “Iqro’” tentu saja mendapatkan kemudahan yang banyak. Ramadhan tahun ini insya Allah akan mendapatkan banyak ilmu yang akan berbuah. Ya, karena ilmu itu buahnya adalah amal. Ilmu yang tidak diamalkan ibarat pohon tak berbuah.

Dengan adanya kitab Al Qur’an sebanyak itu, Majelis Al Qur’an “el Fata” di lingkungan Madrasah “Mutiara Islam” sudah terpenuhi kitabya. Dengan demikian, majelis Al Qur’an yang berjumlah sekitar 40 remaja ABG dapat memanfaatkan sedekah yang mengalir tersebut. Demikian pula sekitar 70 santri yang imut2 TK dan masih SD, mendapatkan manfaat yang banyak. Sungguh, berlangsungnya dakwah Islam ini seringkali mendapatkan pertolongan Allah dari arah yang tidak disangka-sangka, berbeda dari yang kita rencanakan.

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayah kepada yang telah bersedekah. Semoga hidupnya penuh barokah, serta amalnya mengalir pahala sampai hari kiamat, hingga bertemu Allah kelak di surga-Nya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar